Kajian Stereokimia Senyawa Kiral Hasil Modifikasi

 

KAJIAN STEREOKIMIA SENYAWA KHIRAL HASIL MODIFIKASI

 

Halo guys

Selamat datang kembali di blog saya.

Pada blog kali ini, saya akan membahas tentang kajian stereokimia senyawa khiral hasil modifikasi.

Pada blog sebelumnya, saya sudah membahas sedikit tentang stereokimia. Dimana stereokimia itu adalah salah satu studi kimia yang mempelajari tentang molekul-molekul dalam ruang tiga dimensi yang artinya atom-atom dalam sebuah molekul itu disusun dalam sebuah ruangan yang relative antara satu dengan yang lain.

Sedangkan senyawa kiral adalah senyawa dimana ada empat ligan (pendonor pasangan elektron) yang berbeda terikat dengan karbon tetravalent (logam yang memiliki atom dengan jumlah electron terluar sebanyak 4 buah) dan menghasilkan molekul asimetris dan atom karbon sebagai pusat asimetrisnya.



Gambar diatas menunjukkan 2 isomer optic yang membuktikan bahwa adanya ligan yang berbeda berada disekitar pusat kiral.

Enantiomer adalah dua stereoisomer yang sama yang memperlihatkan tidak dapat dihimpitkan terhadap bayangan cerminnya. Stereoisomer mempunyai rumus molekul dan konektivitas yang sama tetapi posisi atom-atom penyusun atau bentuk tiga dimensi susunannya berbeda. Pada umumnya, diastereoisomers memiliki paling tidak dua pusat asimetris yang mana diantaranya memiliki konfigurasi yang sama dan itu bukan bayangan cerminnya. Sebagian besar umumnya pusat kiral diwakilkan oleh karbon tetrahedral meskipun ada atom lain seperti nitrogen, sulfur, dan pospat yang bisa ditemukan dalam stereoisomer.

Pemisahan enantiomer merupakan suatu penelitian yang dilakukan dalam analisis kimia terutama dalam bidang biologi dan farmasi karena obat kiral diberikan sebagai salah satu enantiomer atau campuran rasemat. Campuran rasemat adalah campuran suatu enantiomer dengan enantiomer pasangannya dengan perbandingan molnya 1:1.

Satu pendekatan dalam pemisahan enantiomer terkadang menunjukkan pemisahan secara tidak langsung yang melibatkan penggabungan antara enantiomer dengan reagen kiral tambahan untuk mengubah molekul tersebut menjadi diastereomer yang kemudian dipisahkan dengan teknik pemisahan akiral.

 

Permasalahan

1.      bagaimana cara pemisahan enantiomer dengan teknik pemisahan akiral?

2.      Enantiomer adalah dua stereoisomer yang sama yang memperlihatkan tidak dapat dihimpitkan terhadap bayangan cerminnya. Mengapa kedua stereoisomer tidak dapat dihimpitkan dengan bayangannya?

3.      Sebutkan salah satu contoh modifikasi senyawa kiral dalam bidang farmasi!

 

Komentar

  1. Hi Yohana, Saya Julia Krisnawati dengan NIM A1C119043 ingin mencoba menjawab permasalahan nomor 2.
    Alasan mengapa stereoisomer tidak dapat dihimpitkan dengan bayangannya adalah karena keduanya memiliki bentuk geometri atau dimensi yang berbeda atau berlawanan. Stereoisomer memiliki posisi atom-atom penyusun yang berbeda ataupun memiliki bentuk tiga dimensi susunan yang berbeda. Sehingga, jika kita putar-putar pun tetap tidak akan dapat berimpitan dengan bayangannya.
    Terimakasih

    BalasHapus
  2. Saya Adinda Zahra Apriliya NIM A1C119102 akan menjawab permasalahan no. 1
    Berdasarkan jenis senyawa yang digunakan,modifikasi permukaan silika gel dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu secara fisik dan kimia. Modifikasi secara fisik salah satunyadengan teknik impregnasi. Impregnasi merupakan metode yang digunakan untuk memodifikasi silikagel dengan memasukkan logam pada permukaannya dengan tujuan menambahkan gugus aktif khususnya logam sehingga muatan silika menjadi elektropositif. Penggunaan enantiometri dalam farmasi Pemisahan enantiomer adalah penelitian yang banyak dilakukan dalam analisis kimia, terutama dalam bidang biologi dan farmasi, karena obat kiral diberikan sebagai sebagai salah satu enantiomer atau sebagai campuran rasemat. Sering kali dua enantiomer dari obat rasemat yang sama memiliki efek farmakologi yang berbeda.

    BalasHapus
  3. saya qusayri al farisi tambunan nim a1c119038 akan mencoba menjawab no 1. Teknik yang sangat umum untuk memisahkan sepasang enantiomer ialah mereaksikan mereka dengan suatu reagensia kiral sehingga diperoleh sepasang produk diastereomerik.Sebagai ilustrasi, (R)(S)-RCO2H dan (S)RCO2H ialah kedua enantiomer itu. Suatu asam karboksilat akan bereaksi dengan suatu amina, membentuk suatu garam.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Klasifikasi Reaksi-reaksi Organik Dasar

MEKANISME REAKSI OKSIDASI PADA BERBAGAI SENYAWA ORGANIK

DERIVAT ASAM KARBOKSILAT