MEKANISME REAKSI BERSAING SN2 DAN E2
MEKANISME REAKSI BERSAING SN2 DAN E2
Seperti yang sudah kita bahas di
blog sebelumnya bahwa reaksi SN2 itu merupakan reaksi yang mekanismenya terjadi
dalam satu tahap dan terjadi apabila molekul-molekul saling bertabrakan dan proses
ini biasanya terjadi dari sisi belakang dan dipengaruhi oleh nukleofil dan energy
potensial. Sedangkan reaksi E2 juga merupakan mekanisme reaksi yang berjalan
dengan satu tahap dengan satu keadaan transisi tetapi yang mempengaruhinya
adalah basa kuat. Reaksi SN2 dan E2
terjadi pada kondisi yang sama yaitu pelarut polar dan basa sangat kuat
sehingga reaksi yang mengikuti jalur mekanisme SN2 seringkali berkompetisi dengan
reaksi E2. Pada kompetisi ini, reaksi SN2 lebih gampang terjadi daripada E2
karena kondisi reaksinya kurang basa. Semakin tinggi tingkat kebasaan suatu reaksi, semakin
besar kemungkinan eliminasi terjadi.
Apabila nukleofil (basa) menyerang
atom karbon yang mengikat gugus pergi, terjadilah substitusi, sedangkan
nukleofil (basa) yang menyerang atom H-β, maka terjadi eliminasi.
a. Apabila substrat yang digunakan merupakan alkil halide
primer, maka reaksi yang dominasi adalah reaksi substitusi. Mengapa demikian? Karena
dalam reaksi SN2 urutan alkil halide primer sangat reakstif sedangkan di dalam
reaksi E2 reaksinya kurang reakstif.
b. Apabila reaksinya alkil halide sekunder maka hasil
reaksinya sama untuk kedua reaksi. Semakin kuat nukleofil/basa maka akan
semakin besar jumlah produk eliminasi yang dihasilkan demikian juga sebaliknya.
c. Apabila reaksinya adalah alkil halide tersier maka
reaksinya cenderung ke reaksi eliminasi. Itu dikarenakan karena pada reaksi E2
alkil halide tersiernya lebih reaktif dibandingkan alkil halide primer dan
sekunder.
Basa lemah akan cenderung lebih memberikan hasil reaksi ke substitusi. Sedangkan pada basa alkoksida dengan kekuatan yang sama, basa alkoksida tersier akan cenderung mengarahkan terbentuknya produk yang lebih besar daripada alkoksida primer dalam reaksi eliminasi.
Saya Sindy Putri Edyana NIM A1C119010, ingin menjawab permasalahan no 3.
BalasHapusKenaikan temperatur menaikan laju semua reaksi subtitusi dan eliminasi. Tetapi biasanya laju reaksi-reaksi eliminasi lebih besar (karena reaksi eliminasi biasanya memiliki waktu yang lebih tinggi, dan temperatur tinggi memungkinkan lebih banyak molekul untuk sanggup mencapai keadaan transisi eliminasi).