DERIVAT ASAM KARBOKSILAT
DERIVAT ASAM KARBOKSILAT
Minggu lalu kita telah membahas
tentang Asam karboksilat. Nah,, sekarang kita akan membahas lebih dalam tentang
asam karboksilat yang mana kita akan membahas tentang derivate asam karboksilat
atau biasa dikenal dengan turunan asam karboksilat. Tapi sebelum kesana kita
ulas dulu sedikit tentang asam karboksilat.
Asam
karboksilat (atau asam alkanoat) adalah golongan asam organic alifatik yang
memiliki gugus karboksil yang dilambangkan dengan COOH. Seluruh asam alkanoat
adalah asam lemah. Dalam pelarut air, sebagian molekul dari asam alkanoat akan
terionisasi dengan cara melepas atom hydrogen menjadi ion H+.
Turunan asam karboksilat adalah senyawa yang bila
direaksikan dengan air dapat
menghasilkan suatu asam karboksilat. Senyawa turunan asa karboksilat dapat
disintesis menggunakan bahan awal asam karboksilat itu sendiri.
Turunan asam karboksilat merupakan kelompok senyawa
organik yang memiliki gugus karbonil dan yang memiliki sebuah atom
elektronegatif (oksigen, nitrogen maupun halogen). Atom elektronegatif ini
terikat pada atom karbon karbonil. Turunan senyawa asam karboksilat ini berbeda
dengan keton dan aldehida yang mana keton dan aldehida memilki gugus karbonil
tetapi dia tidak terikat dengan atom elektonegatif. Keberadaan atom
elektronegatif inilah hyang menyebabkan terjadinya perubahan yang signifikan
pada reaktivitas senyawa ini.
Reaktivitas
Kereaktivan senyawa derivat asam
karboksilat dapat dianggap disebabkan langsung oleh kebasaan dari gugus fungsi,
dimana pada derivat asam karboksilat mengandung suatu gugus pergi atu biasa di
sebut dengan leaving group
yang
terikat pada gugus karbonilnya. Basa adalah gugus yang baik, makanya Cl-
itu adalah gugus pergi yang bagus sedangkan OH dan OR merupakan gugus pergi
yang kurang baik yang menyebabkan ia tidak reaktif.
1.
Halide asam
Klorida
asam karboksilat merupakan senyawa elektrofolik yang reakstif sehingga mampu
bereaksi dengan berbagai senyawa nukleofil seperti air, amina, ammonia, alcohol
dan fenol.
Pembuatan
halide asam
Pada reaksinya, terjad
hidrolisis klorida asam karboksilat yang menghasilkan asam karboksilat
Reaksi dengan alcohol
Pada saat bereaksi dengan alcohol, klorida asam karboksilat akan bereaksi dengan alcohol dan fenol dengan menggunakan katalis basa organik sehingga nantinya menghasilkan ester.
2. Anhidrida asam karboksilat
Anhidrida mempunyai struktur dua molekul asam karboksilat
dengan satu molekul air dibuang atau reaksinya melepas 1 molekul air yang mana reaksinya
akan menghasilkan anhidrida.
Reaksi-reaksi anhidrida
·
Reaksi dengan air
Anhidrida yang direaksikan
dengan air akan menghasilkan 2 molekul asam karboksilat. Pada reaksi ini
terjadi pelepasan air seingga jika direaksikan kembali suatu anhidrida maka
akan membentuk asamm karboksilatnya yang kemudian menghasilkan anhidrida.
Contoh:
·
Reaksi dengan amonia
Reaksi ini biasa disebut dengan
reaksi amonolisis. Jika suatu anhidrida direaksikan dengan suatu amonia maka
dihasilkanlah suatu senyawa amida.
Contoh:
·
Reaksi dengan alkohol
Anhidrida yang direaksikan
dengan alkohol maka akan dihaslkan suatu ester. Reaksi ini dinamakan dengan
alkoholisis.
Contoh:
·
Reaksi dengan hidrokarbon aromatik
Reaksi ini juga disebut dengan
reaksi asilasi Riedel-Craft, dimana katalis umum yang digunakan adalah AlCl3
yang akan menghasilkan keton dan asam karboksilat tambahan.
Contoh:
3. Ester
Ester bisa didapatkan dari pergantian gugus H dengan
alkil atau aril atau aril yang lain, berbeda dengan turunan asam karboksilat
yang lain yang mana yang digantikan adalah gugus hidroksilnya. Namun pada ester
ini yang digantikan hanyalah gugus H nya. Gugus H tersebut bisa digantikan
dengan gugus alkil atau aril lain sehingga konfigurasi ester ini bisa berupa 1
aril dengan aril atau alkil dengan alkil.
Rumus umum ester yaitu:
Reaksi- reaksi ester
·
Hidrolisis
Terjadi pada saat ester
direaksikan dnegan air dengan keadaan asam dan kalor yang akan menghasilkan
asam karboksilat asalnya dan juga alkohol
Contoh:
Reaksi kedua dari hidrolisis
yaitu ester yang dihidrolisis dengan basa akan menghasilkan garam karboksilat. Reaksi
ini biasa disebut dengan reaksi saponifikasi atau pembuatan sabun dengan
mereaksikan ester dan basa.
Contoh:
·
Reaksi dengan amonia
Ester yang direaksikan dengan
amonia akan menghasilkan suatu amida. Selain menghasilkan amda, reaksinya juga
menghasilkan alkohol.
Contoh:
·
Reaksi transesterifikasi
Ester yang direaksikan dengan
suatu lakohol akan menghasilkan ester dan alokohol baru.
Contoh:
·
Pereaksi Grignard
Pada saat ester direaksikan
dengan pereaksi Grignard maka teaksinya akan menghasilkan alkohol tersier namun
melalui 2 tahapan
Tahap pertama
Tahap kedua
4. Amida
Amida adalah
derivat asam karboksilat yang dihasilkan dari penggantian –OH pada gugus COOH
oleh gugus –NH2
Rumus umum amida
adalah:
Contoh senyawanya:
Reaksi- reaksi pada
amida
·
Hidrolisis
Hidrolisis pada amida bisa berlangsung apabila suasananya dalam keadaan basa atau asam. Dalam suasana asam, terjadi reaksi dengan amida yang sudah terprotonasi dan menghasilkan asam karboksilat + NH3
Amida ini bisa dihidrolisis
oleh air yang pada reaksinya berlangsung lambat sehingga diperlukan pemanasan
yang lama atau katalis asam atau basa.
Permasalahan
1. Pada reaksi
hidrolisis amida, reaksinya berlangsung dengan lambat dan memerlukan waktu pemanasan
yang lama. Mengapa hal ini bisa terjadi?
2. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi
kereaktifan derivat asam karboksilat?
3. Diantara turunan
asam karboksilat diatas, halida asam adalah derivat yang paling tidak reaktif. Apa
yang menyebabkan hal itu terjadi?
Saya melfiza Egia Distria NIM A1C119076, akan mencoba menjawab permasalahan nomor 1.
BalasHapusPada reaksi hidrolisis amida, reaksinya berlangsung dengan lambat dan memerlukan waktu pemanasan yang lama. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Karena amida tersebut bisa dihidrolisis oleh air, dan pada reaksinya berlangsung lambat sehingga biasanya diperlukan pemanasan yang lama atau katalis asam atau basa. Amida bereaksi dengan air akan membentuk nitril dengan pemanasan karena untuk menghilangkan satu molekul air dari amida untuk membentuk nitril. dengan adanya pemanasan maka molekul air dapat dihilangkan.
Baiklah saya Hermina Simatupang NIM A1C119058 ingin mencoba menjawab permasalahan nomor 2 dimana kereaktifan dari asam karboksilat dan turunannya dapat dirasionalkan melalui tingkat elektrofilitasnya. Elektrofilitas naik, semakin reaktif suatu turunan asam karboksilat. Factor yang mempengaruhi elektrofilitas diantaranya yaitu efek induksi dimana R merupakan gugus penarik elektron. Semakin bagus menarik elektron, semakin reaktif suatu turunan asam karboksilat. Factor kedua adalah Lone pair donation dimana factor ini meningkatkan karakter ikatan rangkap C=O. semakin bagus dengan atom satu periode dengan C dan relative rendah pada nilai elektronegatifitas. Delokasi elektron dapat menurukan elektronegatifitas.
BalasHapusTerimakasih 🙏🏻
Baiklah saya Sindy Tiara Putri dengan NIM A1C119016, disini saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor 3. Menurut saya, halida asam paling tidak reaktif adalah di sebabkan oleh tingkat elektrofitas nya. Jika elektrofitasnya naik maka molekul itu akan lebih reaktif
BalasHapusdari semua turunan asam karboksilat Halida asam memiliki tingkat elektrofitas yang rendah sehingga ini membuat Halida asam tidak reaktif. terimakasih